SURAT DARI SEORANG IBU, UNTUK MENANTU LELAKINYA
Wahai menantuku,
Aku hanyalah seorang ibu yang berbicara atas nama diriku sendiri
Dengan melihat puteriku sebagai isterimu dan engkau sebagai menantuku.
Bila engkau membaca pesan ini
Semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yang telah mengandung dan melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat dihadapanmu.
Wahai menantuku,
Bukankah engkau sudah berjanji akan menjadi imam dunia akhirat untuk puteriku.
Bukankah engkau juga telah bersumpah untuk membawanya hingga ke baka dan memberinya satu tiket ke syurga.
Wahai menantuku,
Bila ada KELEMAHAN dari isterimu dan seribu lagi keburukan yang dilakukannya akibat kelemahan dan juga karana kekurangan darinya,
Bukankah menjadi tugasmu untuk mendidiknya sekarang, begitu yang seharusnya.
Wahai menantuku,
diajarkan kepadamu oleh Nabi bahwa seorang suami tak boleh membiarkan mata isterinya basah walau hanya serupa titisan embun dini hari.
Bukankah engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa tenteram dan aman.
Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya.
Wahai menantuku,
Engkau suami yang dipilih Tuhan untuk puteriku,
Bersabarlah terhadap isterimu dan tetaplah bersikap lemah lembut padanya.
Bukankah engkau menikahinya atas nama Tuhanmu
Maka sayangi dan peliharalah isterimu dengan jalan Tuhan.
Wahai menantuku,
Sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan dan itu disebabkan mereka durhaka terhadap suaminya,
Maka selamatkanlah istrimu dari dosa yang lebih besar.
Bukankah nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau mengurus mereka dan menjaga jalan surga untuk bisa di lalui oleh yang harus kau bawa serta.
Wahai menantuku,
Engkau di izinkan menghukum isterimu sewajarnya
Namun janganlah mengenai wajahnya dan jangan pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka.
Janganlah mengherdiknya dengan kata-kata kasar dan umpatan yang merendahkan
Seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri sebab ia juga adalah pakaianmu.,
Comments
Post a Comment